Monday, August 23, 2004

Hidup yang "Hidup"

Hidup tanpa didefinisikan pun, semua orang yang ada di alam fana ini akan mengerti maksud dari kata itu. Tiap orang punya pengalaman yang berbeda dengan hidup. Ada orang yang hidupnya begitu tenang, ada yang penuh riak, tapi ada juga yang berada diantara keduanya. Dalam hidup ada nasib. Saya tidak tau bagaimana menjelaskan hubungan antara nasib dengan hidup. Tapi bagi saya nasib itu merupakan warna dari hidup itu sendiri. Naisb adalah sesuatu yang memberi warna pada jalan hidup kita.

Berbicara nasib bukan berbicara masalah sukses atau gagal. Bukan itu warna yang dimaksud. Tapi warna itu adalah bagaimana kita menyikapi nasib dengan segenap apa yang kita miliki. Dengan kerja, dengan keikhlasan dan juga dengan doa.

Biasanya, semakin berat jalan hidup kita, maka semakin hidup kombinasi warna yang dihasilkannya dan semakin indah komposisinya.Bayangkan aja kanvas yang dihiasi dengan beberapa warna tentu akan lebih menarik dari kanvas yang terdiri dari satu warna. Setuju kan?

Agar warna-warna itu lebih baik komposisinya orang perlu ilmu. Agama merupakan tuntunan yang paling pokok. sedangkan ilmu-ilmu lainnya seperti manajemen, ekonomi, matematika, fisika dan lainnya dia merupakan tuntunan pelengkap yang menjadikannya lebih menarik dan lebih hidup.

Hidup juga bagi saya sama dengan suatu perjalanan. Hidup yang biasa-biasa aja seperti berjalan diatas jalan lurus, sedangkan hidup yang penuh tantangan ibarat mendaki sebuah gununng atau bukit. Semakin tinggi semakin susah. tapi bila sampai puncak, kita bisa merasakan betapa indahnya melihat pemandangan di bawahnya. Namun jalan yang datar tidak bisa melihat ke bawah, karena dia tetap dibawah.

Ok, guys. Tulisan ini hanya mengingatkan bahwa jangan sedih kalau jalan hidupmu tidak mudah. Bersyukurlah, Allah mengujimu dan mengajarimu membuat lukisan hidup yang indah dan selalu yakinkan diri kalau Allah tidak menguji hamba Nya di luar batas kemampuan hamba-Nya. So, jangan sesali hidup atau nasib atau apapun namanya. Jadikan hidup menjadi lebih "hidup".

Buitenzorg, august 2004